Skip to main content

KA. BANDARA MINANGKABAU EKSPRES: KA. BANDARA KETIGA NASIONAL


Mudik kali ini saya menyempatkan diri untuk mencoba moda trasportasi baru di daerah kelahiran saya, yaitu Kereta Api (KA) Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat. Sebelumnya saya sudah mengulik informasi seputar keberangkatan, pun harga tiket, namun karena baru diresmikan dalam hitungan hari informasi yang bisa saya dapat masih sangat minim. Setelah memenuhi segala kebutuhan informasi saya memantapkan niat untuk mencoba KA baru ini, tentunya setelah landing di BIM (Bandara International Minangkabau).
Arloji ditangan kiri menunjukan pukul 14.05 saat saya berhasil menerobos kerumunan untuk mengambil satu-satunya barang jinjingan saya di tempat pengambilan barang bagasi. Hanya tersisa waktu 30 menit sebelum jadwal keberangkatan terdekat, jika gagal mendapatkan keberangkatan ini saya harus menunggu selama kurang lebih 2 jam lagi jika masih ingin mencoba sensasi KA baru ini.
Dapat diketahui, jadwal keberangkatan dari BIM ke kota baru tersedia pada jam- jam tertentu yaitu pada pukul 07:40, 09:45, 12:10, 14:45, dan 17:55 waktu Indonesia barat (WIB). Setelah menunaikan sholat zuhur saya mantap melangkah ke arah setasiun.
KA  MinangKabau Ekspres, begitu KA ini diberi nama. Menurut berita yang saya baca, pada 21 mei lalu presiden Jokowi telah meresmikan KA Bandara ketiga setelah KA Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta ini.
Minangkabau Ekspress mengambil tipe KA Rel Diesel Elektrik (KRDE) dengan kelas eksekutif, KRDE merupakan jenis KA yang memadukan teknologi Diesel sebagai pembangkit listrik yang akan memberikan daya gerak kereta saat melaju di rel elektriknya.
Pilihan transportasi baru yang dibawahi oleh DITJEN KA bersama KEMENHUB RI ini menghabiskan dana sebasar Rp. 200 miliar yang disalurkan kepada PT. INKA sebagai mandor pengerjaan proyek ini. PT. INKA juga dipercaya oleh pemerintah untuk menyeesaikan proyek LRT di Ibukota.
Kelengkapan fasilitas yang diberikan seperti AC, toilet, bagasi barang bawaan, hingga alat pemadam api ringan langsung terlihat saat pertama kali memasuki gerbong, bangku- bangku penumpang dengan perpaduan warna krem dan hijau memberikan kesan mewah pada keempat gerbongnya.
intinya dengan kondisi trasportasi Sumatera Barat dengan Padang sebagai ibukota khususnya, KA ini sangat recommended, cuaca kota Padang yang relatif panas dan moda transportasi yang mengutamakan kenyamanan penumpang masih sangat minim, belum lagi dengan tarif yang cukup terjangkau, yaitu hanya Rp.5000-Rp.15.000 saja, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari BIM ke stasiun Kota.
Semoga seluruh masyarakat bisa ikut serta dalam menjaga fasilitas ini, sehingga pengoperasiannya bisa berjangka panjang, dan bisa dinikmati oleh generasi selanjutya. Selamat mencoba..

Atmosfir Gerbong 3.

RI. 1 bersama Ibu Negara saat mencoba KA. Minangkabau Ekspres. (sumber:rmolbanten.com)

Saat melaju. (sumber: infosumbar.net)
 
View beberapa saat setelah KA berangkat dari Bandara.

Ruang tiap seatnya lega, kalo sendiri bisa selonjoran..

Tampak luar KA. Minangkabau Ekspres. (sumber: foto.bisnis.com)





Comments

Popular posts from this blog

LINTAS JALUR GUNUNG GEDE (PUTRI-CIBODAS)

Sebuah kutipan berbunyi "Bukan Gunung yang kita taklukan, melainkan diri kita sendiri", begitulah pesan yang membekas dari perjalanan kali ini. 

BANDUNG RASA BELITUNG; KEDAI KOPI KONG DJIE BANDUNG

PEMBUKA Sewaktu saya berkesampatan main ke Belitung akhir 2016 lalu, ada dua hal menarik yang saya perhatikan   sepanjang perjalanan menuju satu destinasi ke destinasi lain, yaitu lengangnya jalanan dan ramainya kedai kopi. Hampir setiap bangunan umum disini (khususnya di daerah kota) pasti didiami juga oleh satu kedai kopi. Kedai kopi disini bukan seperti kedai- kedai kopi yang lebih seperti warung kopi pada umumnya, yang varian kopinya hanya mengikuti varian yang dikeluarkan oleh merek- merek kopi “sobek”. Tapi kedai- kedai kopi disini menghidangkan kopi- kopi yang diracik langsung oleh pembuatnya di kedai kopi tersebut. Usut- punya usut (hmm kata- kata yang familiar), masyarakat Belitung dan kopi ternyata sudah memiliki hubungan yang erat dari dulu, ada istilah yang yang mengatakan “tiada hari tanpa ngopi di Belitung” (lambung orang- orang Belitung kuat- kuat semua ya). Namun saya tidak akan berceriat lebih dalam tentang masyarakat Belitung dan Kopi, karena teman- te...

"KOMUNITAS TRAVEL BLOGGER INDONESIA"

Berbicara tentang komunitas blogger rasanya masih agak asing bagi saya, pengalaman saya tentang bloging yang bisa dibilang masih sangat dini membuat saya belum banyak tahu tentang komunitas yang satu ini, ya mau tidak mau sih, sebagai “pekerja” bloging rasanya tidak mungkin bisa berdiri sendiri tanpa adanya Network yang baik. Jika di bawakan kepada arti kata Komunitas itu sendiri dapat diartikan sebagai tempat atau forum berkumpulnya beberapa orang dengan hobby dan atau latar belakang maksud yang sama sebagai cara untuk saling berbagi dan bertukar pengalaman satu sama lain, dari komunitas ini kita bisa mendapatkan banyak hal yang memiliki andil besar untuk perkembangan bidang anda. Tidak hanya itu dari bergabungnya kita dengan