Skip to main content

SEPUTAR PARKIR INAP STASIUN HINGGA HILANG STRUK PARKIR

Masyarakat perkotaan memiliki beragam pilihan dalam urusan berlibur, bisa lari kepantai atau tersesat di hutan, atau dengan memanfaatkan kemudahan ber-transportasi menggunakan kereta api antar kota.

sumber: bandungview.info

Sebagai informasi bagi anda yang jarang sekali menggunakan moda transportasi Kereta Api, dalam 5 tahun terakhir telah banyak perkembangan yang dilakukan oleh PT. KAI selaku BUMN pemegang kebijakan, untuk terus meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna jasanya, baik itu dari segi fasilitas stasiun dan gerbong kereta, pelayanan jasa, kebijakan parkir, sampai ketepatan waktu dan juga harga tiket.

Dari beragam kebijakan baru diberlakukan oleh PT. KAI, kebijakan tarif parkir iniap adalah salah satu yang kurang mengenakan, ya jelas kurang mengenakan dari segi angka-angkanya. Karena jika dibandingkan dengan kebijakan yang sebelunya, kebijakan yang sekarang hampir dua kali lipat meneror penghuni dompet para pengguna jasa. Berikut uraiannya:
Untuk parkir inap pada jam pertama dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000, untuk jam selanjutanya dikenakan Rp. 1.000 setiap jamnya. Jadi jika untuk inap selama 12 jam maka dikenakan biaya sebesar Rp. 13.000. Terakhir pada oktober 2019, saya parkir inap motor selama dua malam (dari malam jumat ke malam minggu) dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 48.000.

Kebijakan tarif seperti ini kurang memuaskan jika dibandingkan dengan kebijakan sebelumnya yang mana biaya parkir inap hanya dihitung perhari, yaitu Rp. 15.000 – 20.000 perharinya.

Tarif tersebut belum termasuk penitipan helm sebesar Rp. 5.000.
Satu hal yang menyenangkan dari hal parkir inap ini adalah tidak berlakunya sanksi bagi yang menghilangkan struk parkir seperti yang berlaku di parkiran mall. Karena mungkin karena sudah menggunakan system non tunai jadi setiap kendaraan yang masuk baik mobil maupun motor sudah tercatat di system.

*Tapikan di mall-mall juga sudah mulai berlaku non-tunai?
*ya mungkin karena masih swasta, hmmm..

Jadi ketika anda tidak dapat menemukan struk parkir setelah kembali dari perjalanan jauh yang melelahkan, anda hanya perlu lapor ke petugas parkir, dan mereka akan menanyakan beberap hal, seperti jam masuk, plat nomor kendaraan, lalu mencocokannya dengan yang tercatat di system. Jika tidak terjadi kejanggalan maka anda dapat keluar seperti biasa dan hanya membayar tarif parkir inap.

Perlu digaris bawahi, pemberlakuan transaksi non-tunai untuk stasiun-stasiun seperti di stasiun Kota Bandung Kota ini belum tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakt sehingga masih banyak pengguna kendaraan yang belum mempersiapkan kartu tapcash semacam kartu tol sebelum memasuki lahan parkir stasiun. Dan buruknya bagi yang tidak memiliki kartu tapcash maka akan dikenakan biaya tambahan jika masih ingin memarkir kendaraannya di area parkir stasiun.
Mungkin membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk membiasakan masyarakat dengan gaya hidup cashless seperti ini.
Karena percepatan akselerasi perkembangan teknologi tampaknya harus disesuaikan juga dengan kesiapan masyarakat luas untuk menerima dan terlibat di dalamnya.



Comments

Popular posts from this blog

LINTAS JALUR GUNUNG GEDE (PUTRI-CIBODAS)

Sebuah kutipan berbunyi "Bukan Gunung yang kita taklukan, melainkan diri kita sendiri", begitulah pesan yang membekas dari perjalanan kali ini. 

BANDUNG RASA BELITUNG; KEDAI KOPI KONG DJIE BANDUNG

PEMBUKA Sewaktu saya berkesampatan main ke Belitung akhir 2016 lalu, ada dua hal menarik yang saya perhatikan   sepanjang perjalanan menuju satu destinasi ke destinasi lain, yaitu lengangnya jalanan dan ramainya kedai kopi. Hampir setiap bangunan umum disini (khususnya di daerah kota) pasti didiami juga oleh satu kedai kopi. Kedai kopi disini bukan seperti kedai- kedai kopi yang lebih seperti warung kopi pada umumnya, yang varian kopinya hanya mengikuti varian yang dikeluarkan oleh merek- merek kopi “sobek”. Tapi kedai- kedai kopi disini menghidangkan kopi- kopi yang diracik langsung oleh pembuatnya di kedai kopi tersebut. Usut- punya usut (hmm kata- kata yang familiar), masyarakat Belitung dan kopi ternyata sudah memiliki hubungan yang erat dari dulu, ada istilah yang yang mengatakan “tiada hari tanpa ngopi di Belitung” (lambung orang- orang Belitung kuat- kuat semua ya). Namun saya tidak akan berceriat lebih dalam tentang masyarakat Belitung dan Kopi, karena teman- te...

"KOMUNITAS TRAVEL BLOGGER INDONESIA"

Berbicara tentang komunitas blogger rasanya masih agak asing bagi saya, pengalaman saya tentang bloging yang bisa dibilang masih sangat dini membuat saya belum banyak tahu tentang komunitas yang satu ini, ya mau tidak mau sih, sebagai “pekerja” bloging rasanya tidak mungkin bisa berdiri sendiri tanpa adanya Network yang baik. Jika di bawakan kepada arti kata Komunitas itu sendiri dapat diartikan sebagai tempat atau forum berkumpulnya beberapa orang dengan hobby dan atau latar belakang maksud yang sama sebagai cara untuk saling berbagi dan bertukar pengalaman satu sama lain, dari komunitas ini kita bisa mendapatkan banyak hal yang memiliki andil besar untuk perkembangan bidang anda. Tidak hanya itu dari bergabungnya kita dengan